Terisak kegalauan yang mengebu
Membaba buta sambil meronta
Tergoyah hasratku untuk membunuh kekacauan ini
Inginku cabik-cabik sang pengkhianat
Yang menghancurkan senyum polosku
Merusak warna yangtelah kutata dalam hidupku
Andai saja waktu itu......
Pikiranku tak terbawa oleh arus cintamu
Mungkin saat ini benih-benih patah hati
Tak menjadi bibit dalam lara hatiku
Kehadiranmu tak pernah terpikir di benakku
Ku kira kau hanya pengobat sakit ku
Akan cerita masa laluku
Tapi sepertinya salah
Aku lengah akan sifatmu
Kau seperti penjahat yang terus memburuku
Betapa hancurnya aku
Aku bukan menangisimu
Tapi menangisi kebodohanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar